Inflasi Batam Maret 2025 Terkendali, Emas Perhiasan jadi Penyumbang

Medianesia
Inflasi Batam Maret 2025 Terkendali, Emas Perhiasan jadi Penyumbang
Ilustrasi. Inflasi Kota Batam pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,11 persen secara bulanan (month to month/m-to-m), jauh di bawah angka inflasi nasional yang mencapai 1,65 persen. Foto: Unsplash.

Medianesia.id, Batam – Inflasi Kota Batam pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,11 persen secara bulanan (month to month/m-to-m), jauh di bawah angka inflasi nasional yang mencapai 1,65 persen.

Hal ini disampaikan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, melalui Sekretaris Daerah Kota Batam usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual pada Senin (14/4/2025) di Kantor Wali Kota Batam.

Secara tahun kalender (year to date/ytd), inflasi Batam mencapai 1,01 persen, sementara secara tahunan (year on year/y-on-y) tercatat sebesar 2,53 persen.

“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang utama inflasi m-to-m dengan andil 0,07 persen. Komoditas yang paling dominan menyumbang inflasi adalah emas perhiasan,” ujar Sekda.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, inflasi dipicu oleh berbagai faktor, termasuk fluktuasi harga komoditas global seperti emas dan minyak, serta volatilitas nilai tukar yang membuat harga barang impor meningkat.

Gangguan rantai pasokan akibat faktor eksternal juga turut memengaruhi biaya produksi.

Sementara itu, inflasi tahunan di Batam paling banyak disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,77 persen.

Komoditas utama penyumbang inflasi dalam kelompok ini adalah minyak goreng, santan segar, beras, dan mie.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya berkontribusi sebesar 0,66 persen, disusul kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,55 persen.

Di kelompok terakhir ini, tarif listrik, sewa rumah, dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang utama.

Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

“Kinerja pengendalian inflasi Kota Batam sejauh ini masih cukup baik. Namun kita perlu terus waspada terhadap gejolak harga global dan ketersediaan pasokan komoditas strategis,” pungkasnya.(*)

Editor: Brp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *