GovTech Siap Rilis, Bansos Lebih Tepat Sasaran dan Hemat Rp100 Triliun

Medianesia
GovTech Siap Rilis, Bansos Lebih Tepat Sasaran dan Hemat Rp100 Triliun
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Presiden menargetkan peluncuran Government Technology (GovTech) pada 17 Agustus mendatang. Foto: Setpres.

Medianesia.id, Batam – Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Presiden menargetkan peluncuran Government Technology (GovTech) pada 17 Agustus mendatang.

Platform ini akan mengintegrasikan seluruh aplikasi kementerian dan lembaga untuk meningkatkan efisiensi serta menekan potensi korupsi.

“Presiden ingin meresmikan GovTech pada 17 Agustus. Program ini akan menyatukan semua aplikasi di kementerian/lembaga, sehingga efisiensi meningkat dan risiko korupsi dapat dikurangi,” ujar Luhut.

Salah satu inovasi dalam GovTech adalah kebijakan mewajibkan setiap keluarga memiliki rekening bank agar penyaluran bantuan sosial lebih tepat sasaran.

Luhut menyebutkan bahwa sistem ini diproyeksikan dapat menghemat hingga Rp100 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

Selain itu, DEN juga memaparkan hasil kajian mendalam terkait dampak positif program Merah Biru Green (MBG).

Anggota DEN yang juga ahli kemiskinan, Arief Anshory Yusuf, menegaskan bahwa program ini berpotensi menciptakan hingga 1,9 juta lapangan kerja baru dan menurunkan angka kemiskinan hingga 5,8 persen.

“Program MBG sangat pro-job. Bisa menciptakan hingga 1,9 juta lapangan kerja baru dan menekan angka kemiskinan menjadi 5,8 persen,” kata Arief.

Untuk memastikan efektivitas program MBG, DEN mengusulkan sejumlah langkah penguatan, seperti business process review, audit rutin oleh BPKP, serta pelibatan masyarakat dalam pengawasan rantai pasok guna mencegah kebocoran.

“Program ini adalah kebanggaan nasional. Mari kita jaga bersama agar tetap berjalan optimal,” tegas Arief.

Apa itu GovTech

GovTech adalah sebuah sistem terintegrasi yang akan menyatukan berbagai platform layanan publik.

GovTech bukan sekadar aplikasi, melainkan penyelenggara layanan pemerintahan terpadu yang menghubungkan sistem di berbagai kementerian dan lembaga.

Saat ini, masyarakat masih harus mengisi data yang sama di berbagai aplikasi pemerintahan dan menyediakan fotokopi dokumen secara manual.

GovTech akan mengatasi masalah ini dengan sistem Single Sign-On (SSO), memungkinkan pengguna mengakses berbagai layanan cukup dengan satu akun tanpa harus memasukkan data berulang kali.

Dengan hadirnya GovTech, masyarakat tidak perlu lagi mengunduh banyak aplikasi, membuat akun berulang kali, atau mengisi data yang sama di berbagai layanan pemerintahan. Semua layanan akan terintegrasi dalam satu sistem yang mudah diakses.

Pemerintah optimistis bahwa GovTech akan menjadi solusi efektif untuk meningkatkan efisiensi birokrasi, mencegah duplikasi data, serta meminimalisasi potensi penyalahgunaan dan korupsi dalam pengelolaan layanan publik.(*)

Editor: Brp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *