Medianesia.id, Batam – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memangkas anggaran tahun 2025 sebesar 58,17% sebagai langkah efisiensi sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Dari pagu awal Rp 7,73 triliun, anggaran Komdigi berkurang Rp 4,49 triliun, sehingga kini hanya tersisa Rp 3,23 triliun.
Salah satu proyek yang terdampak kebijakan ini adalah Pusat Data Nasional (PDN) di Batam. Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, menyatakan bahwa proyek tersebut tidak akan dilanjutkan tahun ini karena terhentinya skema Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) senilai Rp 773 miliar.
“Sehubungan dengan pembatalan proyek, data center di Batam akan ditiadakan,” ujar Ismail dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Meutya Hafid, menegaskan bahwa penghentian PDN Batam bukan semata-mata akibat pemangkasan anggaran, melainkan karena kontrak kerja sama dengan Korea Selatan yang tidak berjalan selama dua tahun terakhir.
“Jadi tidak ada pembatalan proyek PDN Batam karena efisiensi. Ini lebih karena kontrak awal dengan Korea Selatan yang tidak dijalankan dalam dua tahun terakhir,” jelas Meutya.
Sebagai informasi, pemerintah merencanakan pembangunan tiga PDN di Indonesia, yaitu di Cikarang, Batam, dan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
PDN ini bertujuan untuk mengintegrasikan pusat data kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang selama ini terpisah-pisah.(*)
Editor: Brp