medianesia.id, Tanjungpinang – Calon investor pembangunan Jembatan Batam Bintan atau Jembatan Babin asal Tiongkok, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) segera membuat keputusan terkait rencana investasi strategis tersebut.
“Perusahaan tersebut akan turun ke lokasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) ke Bintan,” ujar Kadis Kominfo Provinsi Kepri, Hasan, Senin (17/7/2023) kemarin.
Menurutnya, setelah melakukan peninjauan lapangan tersebut, AIIB akan segera membuat keputusan terkait ketertarikan mereka untuk membangunan Jembatan Babin.
“Progres ini menunjukan pembangunan Jembatan Babin yang menjadi mimpi besar masyarakat Provinsi Kepri semakin menedekati kenyataan,” jelasnya.
Disebutkan Hasan, berdasarkan surat yang diterima, pihak AIIB akan berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara langsung lokasi tapak awal jembatan akan di bangun mulai 31 Juli hingga 4 Agustus 2023 di Kepri.
“Sebelum turun ke Kepri, mereka akan menggelar rapat internal terlebih dahulu di Jakarta bersama Kementerian terkait,” jelasnya.
Kedatangan mereka dipimpin langsung oleh Andres Pizarro selaku Kepala Sektor Investasi Transportasi Regional 1 AIIB dan didampingi para konsultan, pakar lingkungan, analis, dan ahli manajemen keuangan AIIB.
Di Jakarta, AIIB akan menggelar rapat pendahuluan dengan Kementerian PUPR, Kemenkeu, Bappenas,untuk membahas Multilateral Cooperation Center for Development Finance (MCDF) antara Pemerintah Indonesia dan AIIB.
“Artinya, secara perlahan tapi pasti, rencana besar masyarakat Kepri untuk membangun Jembatan ini telah menjadi atensi khusus AIIB sejak awal,” paparnya.
Masih kata Hasan, segala bentuk usaha sudah dilakukan oleh Pemprov Kepri dan Gubernur turun langsung untuk ini, baik menemui Presiden, para menteri terkait dan sebagainya.
Selanjutnya mari ia mengharapkan, doa dan dukungan masyarakat Kepri, sehingga apa yang menjadi mimpi besar masyarakat Kepri ini dimudahkan dan dilancarkan prosesnya untuk menjadi kenyataan.
Rencana pembangunan Jembatan Babin, khususnya ruas Batam-Tanjung Sauh, mengusulkan tiga komponen proyek dengan perkiraan biaya sebesar US$300 juta yang akan didanai melalui pinjaman dari AIIB
Komponen pertama adalah Pekerjaan Konstruksi dengan estimasi biaya sebesar US$236,88 juta atau sekitar Rp3,695 triliun.
Komponen ini mencakup pekerjaan persiapan jembatan dan jalan pendekat. Selanjutnya, komponen Jasa Konsultasi Pengawasan Konstruksi memiliki nilai perkiraan sebesar US$11,84 juta atau sekitar Rp184 miliar untuk membiayai konsultan pengawasan konstruksi.
Terakhir, terdapat komponen Project Management Consultancy Service dengan nilai sebesar US$1,38 juta atau sekitar Rp21,52 miliar untuk membiayai konsultan manajemen proyek.
Editor : Ags
Komentar