Medianesia.id, Batam – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di bawah 7.200 pada perdagangan Jumat (26/1/2024). Investor masih waspada terhadap risiko inflasi dan kenaikan suku bunga.
IHSG ditutup melemah 0,57% atau 40,95 poin ke 7.137,09 pada perdagangan terakhir pekan ini. Pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap risiko inflasi dan kenaikan suku bunga.
Inflasi di Amerika Serikat (AS) pada Desember 2022 mencapai 7%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Inflasi yang tinggi di AS diperkirakan akan mendorong Bank Sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga lebih agresif.
Kenaikan suku bunga The Fed akan berdampak negatif terhadap pasar saham global, termasuk Indonesia. Suku bunga yang lebih tinggi akan membuat biaya pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan.
Selain itu, investor juga mencermati perkembangan konflik Rusia-Ukraina. Konflik ini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, sehingga berpotensi mengganggu perekonomian global.
Total volume transaksi bursa mencapai 17 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10 triliun. Tercatat sebanyak 346 saham melemah, 183 saham yang menguat dan 237 saham flat.
Penurunan IHSG diseret oleh pelemahan beberapa indeks sektoral seperti sektor transportasi dan logistik yang turun 2,42%, sektor teknologi merosot 1,31%, sektor energi terpangkas 0,97%, sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,71%, dan sektor barang konsumsi primer melemah 0,64%.
Komentar