Medianesia.id, Batam – Pertumbuhan ekonomi Batam yang melesat di atas rata-rata nasional, yaitu 7,04% pada akhir 2023, membawa dampak positif pada konsumsi listrik.
Hal ini mendorong PLN Batam memproyeksikan kenaikan konsumsi listrik 10% hingga 15% di tahun 2024.
“Tahun lalu, konsumsi listrik di Batam naik sebesar 9,06%. Dan tahun ini, kami perkirakan akan naik 10% hingga 15%,” ujar Sekretaris Perusahaan PLN Batam, Zulhamdi, pada Kamis (18/7/2024).
Zulhamdi menjelaskan bahwa lonjakan konsumsi listrik ini erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.
“Semakin tinggi penggunaan listrik, menunjukkan semakin tingginya pula aktivitas perekonomian,” ungkapnya.
Menurutnya, tren positif ini akan terus berlanjut dalam 10 tahun ke depan. PLN Batam memproyeksikan kebutuhan tenaga listrik di Batam akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6% per tahun.
“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami akan menambah daya sebesar 860 megawatt (MW),” terang Zulhamdi.
Tambahan daya ini akan berasal dari berbagai sumber, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 126 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 50 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) 159 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 125 MW, dan kerja sama dengan PLN Pusat sebesar 400 MW.
Sementara itu, akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Internasional Batam (UIB), Suyono Saputro, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Batam didorong oleh beberapa sektor unggulan, seperti industri pengolahan, konstruksi, dan jasa perdagangan.
“Selain itu, Batam juga termasuk kota dengan tingkat pemulihan ekonomi yang cepat pasca pandemi Covid-19,” jelas Suyono.
Dia menambahkan, pertumbuhan sektor konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja pemerintah juga memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Batam.
Suyono menegaskan bahwa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Batam yang berkelanjutan, diperlukan sinergi yang kuat antara PLN dan BP Batam.
“Ketersediaan energi dan pasokan listrik yang lancar serta kualitas pelayanan yang baik merupakan faktor penting bagi peningkatan daya saing iklim investasi di Batam,” tuturnya.
“Oleh karena itu, PLN dan BP Batam harus bersinergi dalam menyusun perencanaan pengembangan kawasan, terutama terkait sektor investasi unggulan dan proyeksi kebutuhan energi listrik dalam 5-10 tahun ke depan,” tutup Suyono.(*)
Editor: Brp
Komentar