Medianesia.id, Tanjungpinang – Harga cabai nano di Provinsi Kepulauan Riau kembali menjadi sorotan setelah meroket hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Kenaikan harga yang signifikan ini membuat masyarakat mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepri, Aries Fhariandi, mengungkapkan kenaikan harga cabai nano disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah berkurangnya stok cabai di pasaran akibat gangguan produksi di daerah penghasil utama. Cuaca ekstrem seperti panas yang berkepanjangan menjadi salah satu penyebab utama menurunnya produksi cabai.
“Kenaikan harga cabai nano ini memang sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kami melihat ada penurunan produksi cabai di daerah penghasil akibat cuaca ekstrem,” ujar Aries.
Ia melanjutkan, Kepri selama ini sangat bergantung pada pasokan cabai dari daerah lain seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, hingga Pulau Jawa.
Maka, ketika daerah penghasil mengalami gangguan produksi, maka secara otomatis harga cabai di Kepri ikut terpengaruh.
“Kebutuhan cabai di Kepri sangat tinggi, sementara pasokan dari luar daerah terkendala. Hal ini yang menyebabkan harga menjadi fluktuatif,” tambah Aries.
Pemerintah Provinsi Kepri telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kenaikan harga cabai ini.
Salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil cabai di berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan pasokan cabai ke Kepri. Kerja sama dengan daerah penghasil menjadi salah satu solusi yang kami lakukan,” kata Aries.
Selain itu, pemerintah juga mendorong masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah.
Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan cabai dari luar daerah dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
“Kami telah membagikan bibit cabai gratis kepada masyarakat dan ASN untuk mendukung program menanam cabai ini,” ujar Aries.
Kenaikan harga cabai tentu berdampak langsung pada masyarakat, terutama bagi ibu rumah tangga. Kenaikan harga bahan pokok seperti cabai ini dapat meningkatkan beban pengeluaran keluarga.
Asni, seorang pedagang di Pasar Bintan Center, mengatakan bahwa kenaikan harga cabai nano telah berlangsung selama satu minggu terakhir.
“Harga dari distributor naik, jadi kami juga terpaksa menaikkan harga jual,” ujar Asni. (Ism)
Editor: Brp
Komentar