Medianesia.id, Batam – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam memutuskan untuk menunda pelaksanaan program Fuel Card, yang sebelumnya direncanakan rilis pada Maret 2025.
Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, menjelaskan bahwa keputusan penundaan diambil untuk meredakan ketegangan dan memastikan masyarakat menerima informasi yang cukup mengenai program tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Batam memahami secara menyeluruh tujuan dari Fuel Card sebelum program ini diberlakukan,” ungkapnya, Sabtu (25/1/2025).
Sosialisasi yang lebih intensif akan menjadi fokus utama Disperindag untuk memberi pemahaman komprehensif terkait pentingnya program ini.
Gustian menegaskan, evaluasi terhadap berbagai tanggapan yang muncul dari masyarakat menjadi salah satu pertimbangan utama penundaan ini.
“Kami tidak ingin munculnya gelombang kekhawatiran yang tidak perlu. Oleh karena itu, penyebaran informasi yang lebih rinci dan masif akan terus kami lakukan,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa program Fuel Card berbeda dengan sistem QR MyPertamina yang dilaksanakan di tingkat nasional.
Program QR MyPertamina hanya berfungsi sebagai pendataan kendaraan yang menggunakan Pertalite tanpa adanya pembatasan kuota atau pengendalian distribusi yang optimal, sehingga memungkinkan adanya potensi penyelewengan.
Fuel Card, diharapkan akan mampu meminimalisir kebocoran distribusi BBM bersubsidi dengan memastikan penyaluran tepat sasaran.
Disperindag menegaskan bahwa tujuan dari Fuel Card adalah untuk memastikan subsidi BBM diterima oleh yang berhak, bukan untuk memberatkan masyarakat. Gustian berharap dengan dilakukannya sosialisasi secara lebih mendalam, masyarakat akan lebih memahami manfaat dari program tersebut.
“Sebagai pemerintah, kami berkomitmen untuk terus mendengarkan aspirasi masyarakat Batam sebelum melanjutkan implementasi Fuel Card. Sosialisasi lebih lanjut akan menjadi prioritas kami untuk saat ini,” tegasnya.(*)
Editor: Brp