Medianesia.id, Batam – Penutupan sejumlah lapangan golf di Singapura membuka peluang emas bagi Batam untuk menarik minat puluhan ribu pegolf dari negara tetangga itu.
Diperkirakan sekitar 50.000 pegolf Singapura akan mencari alternatif lapangan golf baru, dan Batam dengan fasilitasnya yang lengkap dan strategis berpotensi menjadi destinasi utama.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti, optimistis dengan peluang ini. “Batam memiliki keunggulan geografis yang dekat dengan Singapura serta fasilitas golf yang sangat kompetitif,” ujarnya, Jumat (6/9/2024).
Namun, Guntur mengakui adanya sejumlah tantangan yang perlu diatasi, terutama terkait dengan biaya transportasi.
“Mahalnya tiket ferry menjadi kendala utama. Oleh karena itu, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi agar akses ke Batam lebih mudah dan terjangkau,” jelasnya.
Persaingan dengan lapangan golf di Johor Bahru, Malaysia, juga menjadi perhatian. General Manager Palm Springs Golf & Country Club, Steven Japari, mengungkapkan bahwa Johor Bahru memang menjadi pesaing utama karena tidak memerlukan biaya tambahan untuk menyeberang.
“Namun, Batam menawarkan pengalaman bermain golf yang berbeda. Adanya caddy yang siap membantu menjadi nilai tambah yang tidak bisa didapatkan di Singapura atau Malaysia,” ujar Japari.
Menurut Japari, setiap golfer Singapura yang bermain di Batam setidaknya sekali dalam setahun dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Batam, diperkirakan mencapai Rp60 miliar.
Dengan luas 244 hektare, Palm Springs merupakan lapangan golf terbesar di Batam dan telah menjadi magnet bagi para pegolf, baik lokal maupun mancanegara. Setiap tahunnya, sekitar 40.000 pegolf bermain di lapangan ini.(*/Brp)
Editor: Brp
Komentar