Medianesia.id, Tanjungpinang – Pembangunan Pasar Puan Ramah, di Jalan Kijang Lama, Tanjungpinang semakin tidak bermanfaat.
Karena satu persatu pedagang di Pasar Puan Ramah sudah angkat kaki dari lokasi tersebut. Mereka memilih untuk berjualan dilokasi lain.
Tidak hanya sepi dari pembeli, pasar relokasi itu juga semakin sepi dari berbagai pedagang, yang sudah banyak kembali berjualan ke kawasan semula.
Baca Juga : Jelang Ramadan, TPID Batam Mulai Pantau Harga dan Ketersediaan Beras di Pasar
Saat ini, jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Puan Ramah bisa dihitung dengan jari setiap harinya. Begitu juga pembeli yang datang.
“Setiap hari ada pedagang pindah ke sekitar Pasar Baru dan Pasar Bintan Center, akhirnya masyarakat juga malas berbelanja karena yang berjualan di sana tidak lengkap,” ujar salah satu pedagang disana, Kateno, Rabu (5/4)
Menurutnya, setelah lebaran semua pedagang di pasar ini, akan angkat kaki. Para pedagang sudah sering meminta solusi kepada Pemko Tanjungpinang, namun hal itu terasa percuma.
Baca Juga : IHSG Melemah Imbas Pasar Khawatir The Fed “Hawkish”
“Pemerintah tidak kunjung memberikan solusi bahkan untuk mengunjungi dan melihat pedagang sudah tidak pernah,” jelasnya.
Ia mengaku sering rugi, karena yang dijualnya adalah daging ayam yang tidak bisa tahan lama, dalah satu hari Kateno membawa belasan ekor ayam, namun yang terjual tidak sampai setengah.
“Apalagi yang saya jual ini adalah ayam jadi tahan lama, dua hari sudah busuk kalau tidak habis,” ucapnya.
Baca Juga : Perusahaan Serahkan Proses Hukum Laka Kerja Pasar Baru Tanjungpinang ke Polisi
Seperti diketahui, Pasar Puan Ramah adalah pasar alternatif yang dibangun Pemko Tanjungpinang dengan alokasi Rp3 miliar lebih.
Penulis : Ags
Editor : Ags