banner 1078x60

Tupperware Keluar dari Ancaman Kebangkrutan: Gak Jadi Tutup?

Medianesia
Tupperware Keluar dari Ancaman Kebangkrutan: Gak Jadi Tutup?
Tupperware Keluar dari Ancaman Kebangkrutan. Foto: Tupperware.
banner 678x60

Medianesia.id, Batam – Produsen wadah penyimpanan makanan asal Amerika Serikat, Tupperware, berhasil lolos dari ancaman kebangkrutan setelah Hakim Kepailitan AS menyetujui penjualan asetnya kepada para kreditur utama.

Keputusan ini memungkinkan perusahaan tetap beroperasi dan melanjutkan bisnisnya meskipun beberapa anak perusahaan telah lebih dahulu mengajukan kebangkrutan di pengadilan AS akibat kerugian besar.

Presiden dan CEO Tupperware Brands Corporation, Laurie Ann Goldman, mengutarakan bahwa perusahaan akan meminta izin pengadilan untuk menjual bisnisnya, namun tetap berupaya menjaga kelangsungan operasi selama proses tersebut berlangsung.

Kini, melalui putusan pengadilan, keinginan Goldman ini terwujud, memungkinkan Tupperware untuk mengatasi krisis finansialnya.

Pada sidang di Wilmington, North Carolina, yang digelar Selasa lalu, Hakim Kepailitan Brendan Shannon menyetujui usulan penjualan tersebut.

Shannon menilai langkah ini sebagai opsi terbaik yang tersedia untuk mempertahankan operasional Tupperware.

Penjualan ini juga menjawab tantangan Tupperware yang selama beberapa bulan terakhir berupaya mencari pembeli atau investor untuk menutup utang senilai USD 818 juta atau sekitar Rp 12,8 triliun (kurs Rp 15.700).

Para kreditur utama Tupperware, termasuk Alden Global Capital, Stonehill Institutional Partners, dan Bank of America, awalnya menentang rencana penjualan perusahaan dan menginginkan klaim aset.

Namun, setelah negosiasi, mereka sepakat untuk mendukung langkah ini dengan menawarkan pembiayaan dalam bentuk tunai sebesar Rp 368,9 miliar serta keringanan utang senilai lebih dari Rp 898 miliar.

Sebagai imbalannya, kreditur akan mendapatkan hak atas merek Tupperware serta asetnya di beberapa pasar inti seperti Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.

Perusahaan juga berencana mengalihkan fokus bisnisnya ke teknologi dan model operasi yang lebih efisien, dengan mengurangi ketergantungan pada aset fisik dan menutup operasional di beberapa pasar yang dianggap kurang strategis.

Didirikan pada tahun 1946 oleh Earl Tupper, Tupperware terkenal berkat inovasi segel kedap udara yang fleksibel. Perusahaan ini menjadi ikon pada tahun 1950-an dan 1960-an dengan konsep pemasaran unik melalui “Pesta Tupperware,” di mana produk dijual langsung kepada konsumen dalam acara sosial di rumah-rumah.

Hingga kini, merek Tupperware identik dengan wadah penyimpanan makanan, bahkan sering digunakan secara umum untuk menyebut produk serupa, meski bukan keluaran Tupperware.

Dengan restrukturisasi ini, Tupperware berharap dapat terus beradaptasi di era modern dan mempertahankan posisi sebagai merek global terdepan di bidang penyimpanan makanan.(*)

Editor: Brp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *