oleh

Sabar/Reza Gagal Ke Final Orleans Masters 2021

banner 728x90

Medianesia.id – Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani akhirnya harus mengakui keunggulan pasangan unggulan empat asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy di babak semifinal ajang bulutangkis Orleans Masters 2021. Di laga yang berlangsung di Palais des Sports, Orleans, Perancis Sabtu (27/3) sore itu, Sabar/Reza kalah rubber game 21-10, 16-21, 13-21.

Ganda putra Indonesia berperingkat 496 dunia ini mengaku sudah menerapkan pola permainan yang tepat di gim pertama. Tetapi di gim kedua dan ketiga mereka malah masuk ke pola permainan lawan.

“Gim pertama kami langsung masuk ke pola kami. Kami memegang bola depannya dan itu bekerja dengan baik,” ujar Reza usai pertandingan.

“Di gim kedua dan ketiga kami malah masuk ke pola main mereka yang memanjangkan bola. Jadi kami keduluan depannya dan terus tertekan,” lanjutnya.

“Tadi kami gim kedua dan ketiga terpancing mereka terutama di servis dan pembukaan awal. Lalu kami tidak bisa keluar dari tekanan,” sambung Sabar.

Selain memaksa Sabar/Reza mengikuti permainan yang diinginkan, Lane/Vendy juga sering terlihat melakukan psywar-psywar yang menjadi tipikalnya. Namun Sabar/Reza mengatakan itu tidak berpengaruh pada permainan mereka.

“Kami tidak terpancing dengan psywar mereka sih. Kami sudah antisipasi lebih kalau itu. Cuma tadi salahnya memang lebih ke strategi dan pola saja,” ungkap Reza.

Walau tidak puas karena hanya mencapai babak semifinal, Sabar/Reza bersyukur dengan pencapaiannya di turnamen ini.

“Kalau dibilang puas sih tidak. Sebenarnyaa kami bisa dapat hasil yang lebih. Tapi apapun itu kami bersyukur dengan hasilnya karena kami sudah coba memberikan yang terbaik,” papar Sabar yang akrab dengan sapaan Iboy.

“Ke depannya harus lebih fokus lagi latihan bola servis, pembukaan awal defend, dan juga ketenangan,” kata Sabar.

Sementara itu, Thomas Indratjaja sebagai pelatih yang mendampingi Sabar/Reza selama di Orleans, mengapresiasi pencapaian anak asuhnya tersebut.

“Penampilan Sabar/Reza cukup baik di turnamen ini. Saya melihat teknik bermain mereka sudah banyak kemajuan. Hanya tinggal penerapan strategi dan pola main yang lebih konsisten lagi. Juga mereka harus evaluasi kualitas pukulan dan bagaimana caranya keluar dari tekanan di tengah-tengah pertandingan,” beber Thomas.

“Saya berharap mereka bisa terus berkembang dan mendapat banyak jam terbang di turnamen-turnamen lainnya,” tutup Thomas. (*/PBSI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita lainnya