Kepri  

Pesona Pekajang, Pantai Pasir Putih dan Gugusan Pulau Eksotis di Ujung Selatan Kepri

Medianesia
Pesona Pekajang, Pantai Pasir Putih dan Gugusan Pulau Eksotis di Ujung Selatan Kepri
Hamparan pasir putih di Pulau Lalang, salah satu gugusan Pulau tujuh Pekajang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Foto: Youtube Wisata Babel

Medianesia.id, Tanjungpinang – Di tengah sengketa status kepemilikan Pulau Tujuh antara Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Bangka Belitung (Babel), namun pesona Pulau Pekajang tetap memancar.

Terletak di ujung selatan Kabupaten Lingga, pulau ini menjadi bagian dari gugusan Pulau Tujuh yang kaya keindahan alam dan kekayaan maritim.

Peneliti BRIN, Dedi Arman, dalam catatannya saat mengunjungi Pulau Pekajang pada 2017, menggambarkan kawasan ini sebagai surga tropis dengan pantai berpasir putih bersih dan laut dalam yang kaya sumber daya alam, seperti batu granit, pasir kuarsa, bijih timah, serta potensi besar di sektor perikanan.

Secara geografis, letak Pulau Pekajang memang lebih dekat ke Teluk Limau dan Belinyu di Bangka Barat, hanya sekitar 3 hingga 5 jam perjalanan laut. Namun secara hukum dan administratif, pulau ini telah ditetapkan sebagai bagian dari Provinsi Kepulauan Riau.

Baca Juga  Cuaca Kepri Selasa, Berawan dengan Potensi Hujan

Pulau Pekajang juga dikenal dengan nama Pulau Cebia. Nama ini berasal dari sebuah kapal Belanda bernama Cebia yang pernah karam di sekitar perairan tersebut. Dalam sejumlah peta Belanda, kawasan ini disebut sebagai “Pulau-Pulau Tujuh” karena terdiri dari tujuh gugusan pulau yang saling berdekatan.

Desa Pekajang sendiri membawahi tujuh pulau, yaitu Pulau Pekajang Kecil (Cebia), Pulau Pekajang Besar, Pulau Penyaman, Pulau Pasir Keliling, Pulau Tokong Kembung, Pulau Lalang, dan Pulau Tukong Yu. Dari seluruh gugusan ini, hanya Pulau Pekajang Kecil (Cebia) yang dihuni penduduk.

Luas wilayah desa mencapai 1.756 km², menjadikannya salah satu desa terluas di Kepri. Sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai nelayan, dengan hasil tangkapan yang dipasarkan ke ibu kota Kabupaten Lingga dan daerah lain.

Baca Juga  Cuaca Kepri Senin Diprakirakan Berawan dengan Potensi Hujan

Sementara itu, sebelumnya Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah, menyampaikan saat ini Desa Pekajang dihuni sekitar 500 kepala keluarga.

Pemerintah telah membangun berbagai fasilitas dasar di sana, mulai dari kantor desa, Puskesmas Pembantu (Pustu), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga kelas jarak jauh untuk jenjang SMA.

“Desa Pekajang kini memiliki kepala desa definitif yang dipilih langsung oleh masyarakat. Ini menunjukkan keseriusan Pemprov Kepri dan Pemkab Lingga dalam membangun wilayah perbatasan,” kata Arif di Tanjungpinang, Kamis kemarin, 19 Juni 2025.

Menanggapi polemik yang terjadi, Arif menegaskan, Pemprov Kepri siap membuktikan keabsahan wilayah tersebut secara hukum dan administratif. Namun demikian, ia juga berharap sengketa ini tidak menimbulkan gesekan sosial.

Baca Juga  Atasi Krisis Dokter Spesialis, Pemprov Kepri Siapkan Beasiswa PPDS untuk 76 Dokter

“Kepri dan Babel satu rumpun Melayu. Banyak masyarakat di perbatasan seperti Lingga dan Bangka yang memiliki ikatan sejarah dan budaya yang erat,” pungkasnya. (Ism)

Editor: Brp