Pekerja Informal Kini Bisa Ajukan KPR Bersubsidi, Ini Skemanya

Medianesia
Pekerja Informal Kini Bisa Ajukan KPR Bersubsidi, Ini Skemanya
Pekerja Informal Kini Bisa Ajukan KPR Bersubsidi, Ini Skemanya. Foto: Dok Setkab.

Medianesia.id, Batam – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kini membuka peluang bagi pekerja di sektor informal, seperti pengemudi ojek online (ojol) dan tukang cukur, untuk mengakses Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, mengakui bahwa tantangan utama pekerja informal dalam mengakses KPR adalah ketiadaan dokumen penghasilan tetap, seperti slip gaji, yang menjadi syarat utama pengajuan kredit di sektor formal.

“Kalau karyawan formal, mereka punya slip gaji, jadi mudah diverifikasi. Tapi untuk sektor informal, dokumentasinya sering kali tidak lengkap,” ujar Nixon di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

Untuk mengatasi masalah ini, BTN kini menggunakan histori tabungan selama 3-6 bulan sebagai dasar penilaian kelayakan kredit bagi pekerja informal.

Jika calon penerima memiliki catatan menabung yang konsisten dan memadai, mereka dapat mengajukan KPR bersubsidi.

BTN juga menjalin kerja sama dengan perusahaan aplikasi ojek online untuk memantau catatan keuangan pengemudi.

Potongan harian dari penghasilan pengemudi digunakan sebagai tabungan KPR. Dengan sistem ini, pengemudi dengan catatan keuangan yang baik dapat mengakses KPR.

“Kami sudah bekerja sama dengan salah satu aplikator untuk memotong penghasilan harian sebagai tabungan KPR. Jika intensitas kerja tinggi dan tabungan memadai, mereka bisa mendapatkan KPR,” terang Nixon.

Sementara itu, untuk tukang cukur, BTN memanfaatkan data dari paguyuban sebagai alat verifikasi. Paguyuban mencatat histori keuangan anggota, yang kemudian dilaporkan ke BTN untuk proses evaluasi.

“Paguyuban membantu kami mengevaluasi rekam jejak keuangan dan kepribadian anggotanya. Ini memudahkan kami untuk memverifikasi kredibilitas mereka,” tambahnya.

Saat ini, hanya 10% dari nasabah KPR FLPP BTN yang berasal dari sektor informal. BTN menargetkan angka ini meningkat menjadi 20% pada tahun 2025, dengan total pembiayaan KPR FLPP yang diharapkan mencapai 220-300 ribu nasabah.

“Kami ingin setidaknya 20% dari penyaluran FLPP dapat dinikmati oleh pekerja informal. Ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan inklusi keuangan di sektor ini,” pungkas Nixon.(*)

Editor: Brp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *