medianesia.id, Jakarta– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU diminta jaga jarak dengan partai politik atau parpol, karena mendekati Pemilu.
Penegasan ini dilontarkan oleh Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar. Ia juga mengingatkan kepada warga nahdliyin bahwa organisasi Islam terbesar itu menjaga jarak dengan partai politik
“Bagaimana Nahdlatul Ulama menjaga jarak dengan partai politik, semua partai politik,” ujar Kiai Miftah saat membuka Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU di Ponpes Al Hamid, Jakarta, Senin (18/9/2023) dikutip dari Antara Kepri.
Ditegaskannya, terdapat kader yang memanfaatkan identitas NU untuk kepentingan politik. Bahkan ketika telah masuk dalam kepengurusan partai politik, kader tersebut seolah lupa akan jati diri yang sesungguhnya.
la menyinggung adagium yang berlaku di NU bahwa NU memang tidak ke mana-mana, tapi bukan berarti mereka bebas ke mana saja. Warga Nahdliyin mesti bercermin atas identitas dirinya.
“Silakan Anda ke mana-mana. Tapi untuk menguji nyali Anda bukan larut di sana, bukan malah melebihi partai daripada Anda yang masuk ke partai itu,” kata dia.
la mengatakan bahwa PBNU akan cukup ketat menertibkan internal mereka Pasalnya, ketertiban menjadi modal untuk menjalankan organisasi dan meraih tujuan bersama.