Medianesia.id, Batam – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan telah memperoleh sejumlah tanah sebagai dukungan untuk merealisasikan target ambisius Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun 3 juta unit rumah per tahun.
Dukungan ini mencakup sumbangan tanah dari enam konglomerat besar di Indonesia yang berkomitmen menyediakan lahan, bangunan, dan rumah untuk masyarakat secara cuma-cuma.
“Enam perusahaan besar di Indonesia, konglomerat-konglomerat kaya ini, bersedia menyediakan tanah dan membangun rumah untuk rakyat tanpa biaya. Ini adalah wujud nyata gotong royong,” ujar Maruarar.
Meski demikian, Ara belum mengungkap identitas enam konglomerat tersebut. Ia hanya menyebut bahwa kementeriannya telah berkonsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan keterlibatan swasta dalam program ini tetap berjalan sesuai prinsip transparansi dan antikorupsi.
“Kalau tidak seperti ini, bagaimana lagi caranya? Yang penting kita tetap bersih dan semua dilakukan secara transparan,” lanjut Ara.
Menteri PKP juga menegaskan bahwa partisipasi swasta sangat krusial, mengingat keterbatasan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pada tahun 2025, alokasi anggaran Kementerian PKP hanya Rp 5,07 triliun, mengalami penurunan signifikan dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 14,68 triliun yang masih berada di bawah Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.
“Anggaran kami bukan dinaikkan, tetapi justru turun. Namun, ini bukan berarti kami menyerah atau pasrah. Kami menolak untuk kalah,” tegasnya.(*)
Editor: Brp