Medianesia.id, Batam – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menetapkan target ambisius produksi beras mencapai 32 juta ton pada 2025.
Target ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi produksi beras tahun ini yang sebesar 30,34 juta ton, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Target kita 32 juta ton pada 2025. Doakan, insyaallah tercapai,” ujar Amran dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
Amran juga menegaskan bahwa Indonesia menargetkan untuk menghentikan impor beras mulai tahun depan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan.
“Kalau sudah swasembada, kenapa harus impor? Ini langkah penting agar kita tidak tergantung pada pasokan luar negeri,” tegasnya.
Pemerintah optimistis mencapai swasembada pangan dalam empat tahun mendatang. Namun, Amran mengungkapkan, dengan akselerasi yang dilakukan, target ini bisa tercapai lebih cepat.
Untuk mendukung target produksi beras, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,74 triliun guna mendukung program akselerasi padi dan jagung pada 2024.
Langkah ini dilakukan melalui refocusing anggaran demi mempercepat peningkatan hasil panen nasional.
Amran sebelumnya menyampaikan target produksi beras sebesar 32 juta ton saat Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI pada Maret lalu.
Ia menekankan pentingnya langkah strategis seperti pengelolaan anggaran yang tepat guna dan inovasi teknologi pertanian untuk mencapai hasil maksimal.
Produksi beras Indonesia sempat menurun, dari 31,1 juta ton pada 2023 menjadi proyeksi 30,34 juta ton tahun ini.
Namun, pemerintah tetap optimistis mampu meningkatkan kembali produksi melalui berbagai langkah strategis.(*)
Editor: Brp