Medianesia.id, Batam – PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) resmi bergabung menjadi PT Angkasa Pura Indonesia. Penggabungan ini diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dengan integrasi ini, diharapkan seluruh bandara di Indonesia, baik yang berada di pusat kota maupun daerah terpencil, dapat menerima perhatian yang sama.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menekankan pentingnya pemerataan layanan bandara.
“Jayapura, Banda Aceh, dan seluruh bandara lainnya harus mendapatkan perhatian yang setara dengan Soekarno-Hatta dan Kualanamu,” ujarnya.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menghilangkan kesenjangan pembangunan dan memperkuat persatuan Indonesia.
“Jika tidak dilakukan, akan timbul rasa ketidakadilan dan semangat persatuan kita bisa terganggu,” tambah Budi Karya.
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa dengan penggabungan ini, Indonesia kini memiliki salah satu operator bandara terbesar di dunia, menempati posisi kelima secara global.
“Tepat di hari ini kita menjadi operator airport nomor lima terbesar di dunia,” katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan jaminan bahwa tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak dari penggabungan ini.
Justru, ia melihat peluang besar untuk pengembangan sumber daya manusia dan optimalisasi kinerja perusahaan.
“Ini adalah langkah strategis untuk pengembangan, bukan pengurangan,” tegas Erick.
Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan daya saing Indonesia melalui berbagai sektor, termasuk logistik.
Salah satu caranya adalah dengan mengintegrasikan pengelolaan bandara, sehingga dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi layanan.
Erick Thohir juga mencontohkan keberhasilan penggabungan Pelindo sebagai bukti bahwa sinergi BUMN dapat memberikan hasil yang positif.
“Kita ingin memastikan logistik kita semakin efisien dan mampu bersaing di tingkat global,” ujar Erick.(*/Brp)
Editor: Brp
Komentar