Tarif Impor AS Naik 32 Persen, Ini Jurus BP Batam Pertahankan Daya Saing Ekspor

Medianesia
Tarif Impor AS Naik 32 Persen, Ini Jurus BP Batam Pertahankan Daya Saing Ekspor
Tarif Impor AS Naik 32 Persen, Ini Jurus BP Batam Pertahankan Daya Saing Ekspor. Foto: BP Batam.

Medianesia.id, Batam – Menyusul kebijakan tarif impor (resiprokal) sebesar 32 persen yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2 April 2025, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) merespons dengan menyiapkan strategi adaptif dan proaktif guna menjaga kinerja ekspor dan daya saing industri lokal.

Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menegaskan bahwa kebijakan tarif tinggi dari AS tentu menjadi tantangan besar bagi neraca perdagangan nasional, termasuk Batam yang merupakan salah satu kota ekspor utama Indonesia.

“Tahun 2024, ekspor Batam ke Amerika Serikat mencapai sekitar USD 4 miliar, atau 25 persen dari total ekspor Batam. Tentu saja kebijakan ini berdampak langsung pada perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor di Batam,” ujar Fary, Jumat (4/4/2025).

Meski demikian, Fary menegaskan BP Batam tidak gentar menghadapi dinamika global tersebut. Ia menyatakan bahwa Batam sudah cukup berpengalaman menghadapi berbagai manuver perdagangan internasional.

Untuk merespons tarif AS tersebut, BP Batam menyiapkan lima strategi, yaitu penyesuaian kebijakan dan insentif agar produk tetap kompetitif, penguatan industri bernilai tambah agar ekspor tetap dapat menembus pasar AS, optimalisasi status Batam sebagai Free Trade Zone (FTZ), peningkatan koordinasi diplomasi perdagangan internasional bersama pemerintah pusat, serta gregasi rantai pasok internasional melalui kolaborasi dengan sektor swasta.

“Kami tidak akan mundur dari pasar AS. Justru, BP Batam akan berjuang agar tetap kompetitif meski menghadapi tarif tinggi,” tegas Fary.

Strategi ini sejalan dengan program percepatan pembangunan ekonomi yang tengah digencarkan oleh Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, dan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, termasuk dalam meningkatkan daya saing dan efisiensi harga produk agar tetap menarik di pasar global.

Selain itu, pertumbuhan pesat sektor data center di Batam, yang sebagian besar pelanggannya berasal dari perusahaan-perusahaan AS, menjadi kekuatan tersendiri.

“Keunggulan geografis dan potensi pasar yang besar menjadikan Batam tidak mudah tergantikan oleh kawasan lain,” pungkas Fary optimis.(*)

Editor: Brp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *