Medianesia.id, Batam – Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) anjlok 2,65% ke level Rp 3.670 pada perdagangan Selasa (26/11/2024), meski memasuki masa cum dividen.
Pada hari tersebut, sebanyak 283,96 juta saham ADRO diperdagangkan dengan frekuensi 42.427 kali dan nilai transaksi mencapai Rp 1,06 triliun.
Keadaan ini cukup mengejutkan mengingat biasanya harga saham cenderung naik pada cum date karena tingginya permintaan dari investor yang ingin mendapatkan dividen. Namun, alih-alih menguat, saham ADRO justru didistribusikan secara signifikan.
Data menunjukkan broker UBS Sekuritas Indonesia mencatatkan net sell sebesar Rp 298,6 miliar, dengan aksi jual oleh investor asing mencapai Rp 184 miliar.
Hendra Wardana, founder Stocknow.id, memberikan analisisnya terkait performa saham ADRO. Ia menyebutkan bahwa saham ini memiliki potensi penurunan hingga 30% pasca pembagian dividen jumbo.
Penurunan tersebut, menurut Hendra, biasanya mencerminkan koreksi harga saham yang telah disesuaikan dengan jumlah dividen yang dibayarkan.
“ADRO cenderung terkoreksi setelah cum date. Penurunan seperti ini adalah fenomena umum pada saham yang menawarkan dividen besar,” jelas Hendra.
Situasi ini menjadi perhatian investor, terutama mereka yang memiliki ekspektasi terhadap penguatan saham saat periode pembagian dividen.
Pergerakan saham ADRO ke depannya akan tetap menarik untuk diikuti, terutama dalam konteks stabilitas pasarnya pasca pembagian dividen.(*)
Editor: Brp