Medianesia.id, Tanjungpinang– Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan Raja Ariza, menyoroti kesenjangan sosial dan tingginya angka pengangguran di kota tersebut.
Hal tersebut disampaikan Lis usai mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanjungpinang, Kamis (29/8) siang.
Dalam kesempatan itu, pasangan ini memaparkan program kerja serta visi dan misi mereka untuk lima tahun ke depan yang dirangkum dalam konsep yang dinamakan “BIMA SAKTI.”
Program ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, olahraga, pariwisata, investasi, hingga pembangunan infrastruktur.
Lis Darmansyah menjelaskan, “BIMA SAKTI” terinspirasi dari tokoh pewayangan Jawa yang dikenal dengan kesaktiannya, yang diharapkan dapat menjadi simbol transformasi energi baru dalam pembangunan Kota Tanjungpinang.
“Kami akan membuat kebijakan yang benar-benar merakyat, sehingga bisa diterima masyarakat Tanjungpinang,” tegas Lis.
Selain itu, Lis menyoroti angka kemiskinan di Kota Tanjungpinang yang saat ini menjadi tertinggi kedua setelah Kabupaten Lingga. Ia menekankan perlunya kebijakan yang efektif untuk menekan angka kemiskinan tersebut.
“Jika angka kemiskinan masih 9,23 persen, maka belum ada perubahan signifikan. Hal ini bisa menyebabkan bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), tidak tepat sasaran. Ini harus kita ubah melalui aturan yang lebih baik,” katanya.
Selanjutnya, Lis juga mengkritik Pemko Tanjungpinang yang terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan infrastruktur.
Ia menegaskan, kota ini seharusnya mampu menarik anggaran dari pemerintah pusat, sehingga APBD bisa dialihkan untuk program-program yang langsung berdampak pada masyarakat.
“Kita harus bisa menarik anggaran pusat, sehingga APBD kita bisa difokuskan pada pembangunan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya. (Ism)
Editor: Brp
Komentar