Medianesia.id, Batam – Keputusan Hasan Nasbi untuk mundur dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) menjadi sorotan publik.
Pasalnya, ia baru menjabat selama enam bulan sejak pelantikan Kabinet Merah Putih pada Oktober 2024.
Hasan dikenal sebagai arsitek strategi komunikasi Presiden Prabowo sejak masa kampanye. Mundurnya tokoh penting ini tentu bukan hal sepele.
Lewat sebuah video dokumenter di kanal YouTube Total Politik, Hasan memaparkan alasan, proses, dan refleksi atas keputusannya yang mengejutkan ini.
Berikut tujuh poin penting yang merangkum pengunduran diri Hasan Nasbi:
1. Surat Pengunduran Disampaikan Melalui Dua Pejabat Dekat Presiden
Hasan resmi mengundurkan diri pada 21 April 2025. Ia memilih menyampaikan surat tersebut secara personal, melalui dua orang kepercayaan Presiden—yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan lewat dua kawan baik saya,” ujar Hasan dalam video yang tayang Selasa, 29 April 2025.
2. Ditegaskan Bukan Keputusan Emosional
Hasan menolak anggapan bahwa pengunduran dirinya bersifat emosional atau tiba-tiba. Ia menyebut keputusan ini diambil melalui evaluasi menyeluruh dan dalam suasana tenang.
“Saya merasa sudah waktunya menepi dan memberi ruang bagi figur lain yang lebih tepat untuk memimpin komunikasi pemerintahan,” ungkapnya.
3. Hanya 180 Hari Menjabat
Hasan mulai menjabat sebagai Kepala PCO sejak 21 Oktober 2024. Ia mengakhiri tugasnya tepat 180 hari kemudian. Hari terakhirnya di kantor bahkan didokumentasikan sebagai bentuk refleksi perjalanan karier singkat di pemerintahan.
4. Sempat Bantah Mundur, Masih Aktif Teken Surat Tugas
Sebelum kabar pengunduran diri resmi diumumkan, Hasan sempat membantah isu yang beredar. Pada 16 April, ia masih terlihat menjalankan tugas, termasuk menandatangani surat tugas delegasi PCO ke Australia.
5. Siap Bantu Proses Transisi
Meski mundur, Hasan menyatakan kesediaannya untuk membantu proses transisi agar komunikasi pemerintahan tetap berjalan lancar. Ia menegaskan tidak akan meninggalkan tanggung jawab begitu saja.
6. Mohon Maaf dan Ucapkan Terima Kasih kepada Presiden
Hasan menyampaikan permohonan maaf jika selama menjabat belum maksimal mendukung Presiden. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Prabowo kepadanya.
“Kepercayaan itu merupakan kehormatan dan kebanggaan. Tapi saya mohon maaf bila belum memenuhi harapan beliau sepenuhnya.”
7. Akan Tetap Aktif dalam Dunia Politik
Meski tidak lagi di pemerintahan, Hasan menyebut dirinya akan tetap aktif di ranah politik, meskipun dari luar lingkar kekuasaan.
“Saya kembali ke habitat lama. Mungkin sebagai penonton, tapi tetap aktif berkontribusi dalam diskursus publik,” tutupnya.
Kepergian Hasan Nasbi menambah dinamika dalam Kabinet Merah Putih yang baru berjalan setengah tahun.
Publik kini menantikan siapa sosok yang akan dipercaya menggantikan peran sentral Hasan dalam mengelola komunikasi strategis istana.(*)
Editor: Brp