Medianesia.id, Batam – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan perusahaan teknologi pertahanan asal Turki, Havelsan, resmi menjalin kemitraan strategis untuk mengembangkan pesawat peringatan dini dan kontrol udara (AEW&C).
Kemitraan ini diumumkan oleh Direktur Perdagangan, Teknologi dan Pengembangan PTDI, Mohamad Arif Faisal, di ajang Bali International Airshow (BIAS) 2024.
Proyek ini akan memanfaatkan pesawat CN235 sebagai platform utama. Pilihan ini didasarkan pada keandalan dan fleksibilitas pesawat buatan PTDI tersebut.
Havelsan, yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan sistem AEW&C, akan berkontribusi dengan teknologi dan keahliannya.
Perusahaan Turki ini sebelumnya sukses mengembangkan 90% perangkat lunak untuk pesawat AEW&C E-7 Peace Eagle milik Angkatan Udara Turki.
Kolaborasi ini tidak hanya mencakup pengembangan pesawat AEW&C, tetapi juga mencakup pengembangan simulator penerbangan.
CEO Havelsan, Mehmet Akif Nacar, dalam kunjungannya ke fasilitas PTDI di Bandung, menyatakan komitmen perusahaannya untuk memperluas kerja sama dengan PTDI.
Havelsan akan berbagi pengalamannya dalam program AEW&C Turki dan menggabungkannya dengan kebutuhan spesifik Indonesia untuk menciptakan sistem AEW&C yang lebih canggih dan sesuai dengan kebutuhan pertahanan negara.
Kapan proyek ini akan dimulai dan apa target pengembangannya? Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai timeline dan target spesifik dari proyek ini.
Namun, kemitraan strategis antara PTDI dan Havelsan menandai langkah signifikan dalam upaya memperkuat industri pertahanan dalam negeri dan meningkatkan kapabilitas pengawasan udara Indonesia.(*/Brp)
Editor: Brp
Komentar