Medianesia.id, Batam – Sepanjang tahun 2022 (Januari-Agustus), jumlah pencari kerja yang terdata oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mencapai 13.021 orang.
Jumlah pencari kerja ini terdata berdasarkan permohonan Kartu Kuning, mulai dari lulusan pendidikan SD, SMP sampai dengan S2.
Jika dirincikan pencaker di Kota Batam dibedakan mereka yang memiliki KTP Batam dan luar KTP Batam.
Bagi yang memiliki KTP Batam mengurus kartu kuning di kantor kecamatan sesuai domisili.
Sedangkan bagi luar KTP Batam atau pendatang mengurus kartu kuning di kantor Disnaker Batam.
“Hingga pertengahan tahun ini pencaker baik yang ngurus di Kecamatan maupun di kantor Disnaker totalnya 13.021 orang,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudi Sakyakirti.
Rinciannya terdiri dari 5.350 kartu kuning yang dikeluarkan dari Disnaker Batam dan 8.517 kartu kuning dari kantor kecamatan.
Angka ini kata Rudi tidak jauh berbeda dibanding dengan tahun lalu. Di mana, angkanya mencapai 13 ribu kartu kuning. “Beda sedikit, tapi nggak banyak,” tambahnya.
Sementara itu, lanjutnya Rudi, sebanyak 2.331 pencari kerja atau mengurus kartu kuning ini telah ditempatkan atau sudah memiliki pekerjaan.
Bila dikategorikan lulusan, tingkat serapan tenaga kerja masih didominasi oleh lulusan SMA sederajat.
“Ya, sebanyak 1.601 yang sudah bekerja ini lulusan SMA sederajat atau sekitar 83 persen,” sebut Rudi.
Sementara itu bila melihat angka pengangguran di Batam lanjutnya, saat ini berada di angka 11.035 orang.
Angka ini terus mengalami pengurangan seiring banyaknya bursa kerja yang dilakukan di Kota Batam.
Seperti misalnya bursa kerja di Universitas Putra Batam beberapa waktu lalu, yang mampu menyerap hingga 2.000 tenaga kerja.
“Artinya dengan bursa kerja kemarin, pengangguran berkurang sekitar 2.000,” bebernya.
Ia menambahkan, selain dari pihak swasta, dalam waktu dekat ini sekitar bulan Oktober atau paling lambat November 2022, Disnaker Batam juga akan membuka bursa kerja dengan menggandeng 30 perusahaan yang ada di Kota Batam.
Bursa kerja ini akan dihelat setelah selesai pelatihan tenaga kerja yang saat ini masih berlangsung di Disnaker.
“Jadi setelah pelatihan buka, peserta pelatihan ini akan kita arahkan untuk masuk bursa kerja yang telah kita sediakan,” terang Kadisnaker Batam.
Rudi memprediksikan peluang kerja di Batam akan semakin membaik. Terlebih kondisi pandemi Covid-19 yang makin menurun, sektor pariwisata juga sudah mulai membaik.
Hanya saja masih ada permasalah lainnya seperti perang Rusia Ukraina yang tentu saja sedikit banyaknya ikut berdampak.
“Kita tetap optimis ada peningkatan. Apalagi saat ini Singapur juga sudah dibuka kembali,” tuturnya.
Rudi memprediksi estimasi lowongan yang akan tersedia dalam waktu dekat ini ialah sektor migas.
Sektor ini disebut mampu menyerap hingga 3.000 orang lebih, selanjutnya sektor elektronik dengan daya serapan 2.500 orang dan sektor pariwisata yang mampu menyerap 500 orang tenaga kerja.
“Ini estimasi lowongan kerja yang akan tersedia ke depan ini di Kota Batam,” ungkap Rudi.
Disinggung mengenai banyak lulusan sekolah khususnya SMA yang belum memiliki keterampilan kerja khususnya dari luar daerah, Rudi menjawab, Balai Latihan Kerja (BLK) pusat yang ada di Batam baru bisa dioperasikan di tahun 2024 nanti.
Seharusnya mereka yang lulusan luar daerah harus mengasah dan mendapatkan sertifikat di daerah asal sebelum mencari pekerjaan di Kota Batam.
“Ya, saat ini memang belum beroperasi. Solusinya kita berikan pelatihan kerja, itu pun kita sediakan khusus bagi mereka yang punya KTP Batam. KTP luar, kalau mereka mau punya sertifikasi dan keahlian tentu mereka latih dulu di tempat daerah asalnya,” katanya. (ilm)
