Medianesia.id, Batam– PT Air Batam Hilir atau ABH selaku pengelola air di Batam menyatakan wilayah ini sedang mengalami defisit air bersih.
“Kota Batam sedang mengalami defisit air baku sebanyak 370 liter perdetik,” ujar ujar Corporate Communications PT Air Batam Hilir (ABH), Ginda Alamsyah, Rabu (14/8/2024) di Batam.
Dijelaskannya, saat ini jumlah pelanggan air di Batam mencapai 318 ribu. Angka tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2021 yang hanya sekitar 280 ribu pelanggan.
“Artinya dalam kurun waktu tersebut, terjadi penambahan sebanyak 37 ribu pelanggan. Sehingga otomatis berdampak pada kebutuhan air yang juga bertambah sebanyak 370 litrt perdetik,” jelasnya.
Dikatakannya juga, meskipun terjadi peningkatan jumlah pelanggaran, namun kapasitas terpasang Sistem Penye-diaan Air Minum (SPAM) di Batam tidak berubah sejak 2015, tetap berada di angka 3.600 lps, hingga 2023.
“Pada Agustus 2023, BP Batam telah menambah kapasitas sebesar 350 lps di Muka Kuning 2 (MK2), hal ini masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan yang terus bertambah,” jelasnya.
Lebih lanjut katanya, saat ini, Kota Batam mengalami defisit air sekitar 300 lps. Situasi ini menyebabkan, gangguan yang terjadi berdampak pada pelanggan.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, konsorsium air bersih telah memulai pembangunan dua instalasi baru, yaitu IPA 500 lps di Duriangkang dan 230 lps di Tembesi, yang diproyeksikan selesai pada Desember 2024.
Baca Juga : SPAM Batam : Ini Penyebab Kualitas Air Baku di Waduk Seiladi Batam Menurun
“Dengan selesainya proyek ini, diharapkan Kota Batam akan memiliki surplus air sebesar 230 lps setidaknya hingga akhir 2025,” harapnya.(*)
Editor : Ags
Komentar