Medianesia.id, Tanjungpinang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang memprediksi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya. Penyebabnya perubahan pola musim cuaca, yaitu dari musim panas ke musim hujan.
Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam, menjelaskan siklus kehidupan nyamuk aedes aegypti, atau nyamuk demam berdarah, dipengaruhi oleh cuaca. Saat musim panas, nyamuk ini akan bertelur. Semakin lama cuaca panas, semakin banyak telur yang berkumpul.
“Telur nyamuk demam berdarah bisa bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun,” ujar Rustam.
Kemudian, saat turun hujan, telur-telur tersebut dengan mudah menetas menjadi nyamuk. Hal ini di khawatirkan akan meningkatkan kepadatan nyamuk dan berimplikasi pada peningkatan kasus DBD.
Oleh karena itu, Rustam mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan gerakan 3M Plus untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk DBD. Gerakan 3M Plus terdiri dari, menutup tempat penampung air supaya nyamuk tak bisa menempatkan telur.
Lalu, menguras bak mandi secara berkala, serta mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas agar tidak bisa membuat genangan air.