Medianesia.id, Batam – Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Batam mengambil langkah dalam menghadapi ancaman Human Metapneumovirus (HMPV) dengan menerapkan sistem surveilans terintegrasi di wilayah Kepulauan Riau.
Kolaborasi antara BBKK Batam dan berbagai pihak terkait, termasuk maskapai penerbangan, operator kapal, pengelola pelabuhan dan bandara, fasilitas kesehatan, serta dinas kesehatan, menjadi kunci dalam upaya pencegahan penyebaran virus ini.
Kepala BBKK Batam, Ahmad Hidayat, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan peralatan tes PCR untuk pengambilan sampel secara cepat di pos-pos pemantauan yang telah ditetapkan.
“Kami telah menyiapkan alat tes PCR untuk pengambilan sampel secara cepat,” kata Ahmad dalam konfirmasi kepada wartawan pada Kamis, 9 Januari 2025.
Sistem surveilans yang diterapkan mencakup pemeriksaan ketat terhadap penumpang yang menunjukkan gejala influenza, seperti demam, batuk, dan pilek.
Sampel yang diambil akan segera diuji di laboratorium setempat dan, jika diperlukan, dikirimkan ke laboratorium rujukan untuk hasil yang lebih akurat.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, BBKK Batam mengimbau masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan pola hidup sehat, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan, terutama bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
“Ini sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut,” tambah Ahmad Hidayat.
Dengan diterapkannya sistem surveilans terintegrasi ini, BBKK Batam bertekad untuk mencegah terjadinya wabah dan menjaga kesehatan masyarakat dari ancaman HMPV.
Pihaknya juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah preventif guna melindungi warga Kepulauan Riau.(*)
Editor: Brp
