Medianesia.id, Batam – Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat perawatan dan perbaikan pesawat terus berkembang. Secara bertahap, BAT akan mampu menyerap 9.976 tenaga kerja di 2030.
Bengkel pesawat milik Lion Air Group yang berlokasi di Batam ini memang terus mengembangkan kapabilitas dan kemampuan mereka. Hingga kini sarana perawatan dan perbaikan pesawat telah dibangun di lahan seluas 30 hektar.
BAT sendiri telah mendukung operasional perawatan pesawat di lebih 40 bandara untuk memastikan pesawat-pesawat yang ada bisa beroperasi secara lancar dan dinyatakan layak serta aman dioperasikan.
Berikut Rincian Kapasitas dari BAT:
- Kapasitas landas parkir pesawat (apron) 7,7 hektar
- Kapasitas jalan 2,8 km
- Kapasitas Listrik 4,7 MW
- Kapasitas hanggar 19 jalur perawatan pesawat (line maintenance, minor check, major defect rectification, regular heavy check, transit check, to redelivery) dan 2 (dua) fasiltias pengecatan pesawat (line painting) dan hanggar pembersihan (cleaning), 1 (satu) gedung suku cadang seluas 4.000 m2, serta 1 (satu) unit gedung sarana perawatan komponen pesawat (workshop).
- Logistik BAT didukung proses logistik suplly chain dan gudang (warehouse) peralatan, komponen (tools and sparepart) untuk pekerjaan yang berkaitan pabrikasi (maintenance workshop), seperti cabin interior, dapur pesawat (galley), toilet pesawat (lavatory), kompartemen bagasi kabin (headrack), furnishing (seat, coverseat, carpet, handrest), engine dan komponen baling-baling (propeller workshop), emergency equipment dan lainnya.
Untuk kapabilitas, realisasi hasil pembangunan hanggar tahap 1 dan tahap 2 telah beroperasi 4 maintenance hangar kapasitas 13 pesawat serta tahap 3 sudah beroperasi 1 (satu) maintenance hangar kapasitas 6 (enam) pesawat.
Batam Aero Technic saat ini mampu melaksanakan perawatan jenis pesawat:
- Airbus 320 series,
- Boeing 737 series,
- Airbus 330 series,
- Hawker 800/ 900 XP,
- ATR 72 500/ 600, dan
- Tipe pesawat lainnya
BAT sendiri didukung kurang lebih 2.000 personil dengan target nilai investasi yang pada 2023 yaitu Rp 1,24 triliun. Pada perkembangannya, BAT telah memenuhi kriteria-kriteria untuk ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sesuai PP No 67 Tahun 2021.
Nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp 7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada tahun 2030.
Pengembangan KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 30%-35% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.
“Kemampuan dan kapabilitas BAT dalam jangka menengah serta mendatang diharapkan mampu mendukung dan memenuhi pasar Asia Pasifik yang diprediksi mempunyai rata-rata (kisaran) 12.000 unit pesawat udara dengan nilai bisnis berkisar US$ 100 miliar pada 2025,” ungkap Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Minggu (28/8/2022). (ilm)
Komentar