oleh

400 Warga Tanjungpinang Alami Gangguan Kejiwaan

banner 728x90

Medianesia.id, Tanjungpinang – Angka penderita gangguan jiwa di Kota Tanjungpinang terus meningkat. Hingga September 2024, setidaknya 400 warga telah terdiagnosis mengalami gangguan mental.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada individu yang bersangkutan, namun juga membebani keluarga mereka.

Berbagai faktor memicu gangguan jiwa, mulai dari masalah asmara hingga kesulitan ekonomi. Remaja seringkali mengalami gangguan akibat putus cinta, sementara orang dewasa lebih rentan terhadap masalah rumah tangga dan pekerjaan. Lansia juga tidak luput dari masalah kesehatan mental, terutama yang merasa kesepian atau ditinggalkan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang, Rustam, mengatakan perawatan ODGJ umumnya dilakukan di rumah dengan dukungan keluarga dan obat-obatan.

Meskipun demikian, stigma negatif terhadap gangguan jiwa masih menjadi tantangan besar. Banyak keluarga yang kesulitan menerima kondisi anggota keluarganya dan merasa terbebani.

“Untuk perawatan rujukannya di RSJ Tanjung Uban, namun untuk rawat jalan bisa di RSUD Kota. Jadi, keluarga rutin mengambil obat,” ujar Rustam.

Rustam menekankan bahwa perawatan bagi ODGJ bertujuan untuk mengontrol emosi dan kondisi jiwa, meskipun tidak dapat menyembuhkan sepenuhnya.

Peran keluarga sangat penting dalam mendukung perawatan ODGJ agar mereka bisa beraktivitas dengan normal.

“Masih banyak keluarga yang menganggap ODGJ sebagai beban, padahal mereka bisa terkontrol dengan support yang baik dari keluarga,” tutup Rustam. (Ism)

Editor: Brp

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *