Medianesia.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI mencatat angka stunting di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2022 sebesar 15,4 persen.
Angka tersebut turun 2,2 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar 17,6 persen. Dan menjadikan Kepri menempati urutan ke-4 terendah stunting se-Indonesia.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Nopian Andusti, mengapresiasi penanganan stunting di Kepri yang sudah dinilai baik.
“Target nasional tahun 2024, angka stunting turun jadi 14 persen. Kepri tinggal mengejar 1,4 persen lagi, tapi saya yakin daerah ini bisa memenuhi target di bawah 10 persen,” ungkapnya di Tanjungpinang, Kamis (2/2).
Ia mengatakan, dari 7 Kabupaten/kota se-Kepri, Karimun menempati posisi pertama angka stunting sebesar 13,3 persen.
Apresiasi juga diberikan kepada Kabupaten Anambas yang berhasil menurunkan angka prevalensi stunting tertinggi se-Kepri yang mencapai angka sebesar 7,7 persen.
Yang semulanya pada 2021 sebesar 21,7 persen, menjadi 13,33 persen pada 2022.
“Ini menunjukkan adanya kerja sama dan koordinasi pentaheliks yang sudah terjalin di Kepri baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, lini lapangan serta masyarakat,” sebutnya.
(ISM)