Medianesia.id, Batam – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menggemakan komitmen bersama dalam memerangi stunting di wilayahnya.
Hal itu ia tegaskan saat membuka Forum Koordinasi Daerah Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (3/4).
Forum ini mengangkat tema “Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045”.
Ansar menegaskan, kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam memerangi stunting di Kepri.
“Bonus demografi bisa menjadi peluang emas, tapi bisa juga menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu kuncinya adalah dengan menurunkan angka stunting,” ujar Ansar.
Berdasarkan data SGGI Tahun 2022, prevalensi stunting di Kepri masih berada di angka 15,4 persen. Meskipun mengalami penurunan dari tahun 2021, angka ini masih jauh dari target nasional 14 persen.
“Tahun 2024, kita targetkan prevelensi stunting di Kepri turun menjadi 10,21 persen,” tegas Ansar.
Untuk mencapai target tersebut, Ansar mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, perangkat desa, swasta, hingga masyarakat, untuk bersinergi dan bahu membahu.
Sementara itu Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto, menyambut baik forum ini dan berharap dapat menghasilkan rumusan kerja dan aksi prioritas untuk mencapai sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kepri.
“Percepatan penurunan stunting pada balita adalah program prioritas pemerintah dengan target nasional 14 persen di tahun 2024,” ujar Tavip.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Rohina, menjelaskan kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang berlangsung selama tiga hari.
Dimulai dengan Evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada 2 April, kemudian Forum Koordinasi Daerah pada 3 April, dan diakhiri dengan Penguatan Komitmen dan Akslerasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada 4 April.
“Mudah-mudahan dari rangkaian kegiatan ini, terjalin komitmen yang kuat untuk mewujudkan Kepri bebas stunting di tahun 2024,” pungkas Rohina. (Adv)
Editor: Brp