medianesia.id, Batam – Pembenahan Masjid Agung Batam yang digarap PT. Adhi Karya dengan kontrak Rp167 miliar sempat diwarnai dengan aksi mogok kerja, karena keterlambatan pembayaran gaji.
Terkait adanya informasi peristiwa mogok kerja ini, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Masjid Agung Batam, Rahmad buka suara.
“Pemko Batam melakukan kontrak bersama PT Adhi Karya, untuk persoalan mandor, dan tukang itu menjadi tanggungjawab Adhi Karya,” ujar Rahmad menjawab pertanyaan media belum lama ini.
Baca Juga : Akui Kesalahannya, Pencuri Kotak Amal Kembalikan uang ke Masjid di Tanjungpinang
Pemko Batam berupaya menyalurkan termin kepada PT Adhi Karya tepar waktu, perkara untuk mandor dan tukang itu menjadi tanggungjawab mereka.
“Revitalisasi masjid ini menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Pemko Batam menghabiskan anggaran Rp168 miliar. Tentu kita ingin selesai dengan baik, tanpa ada masalah,” tegasnya.
Disebutkannya, snggaran sudah terserap kurang lebih Rp50 miliar. Pihaknya berupaya tidak ada kendala dari segi anggaran. Atas dasar itu, pihaknya berharap tidak ada masalah.
Baca Juga : Tahun Ini, Pemprov Mulai Permak Masjid Raya Dompak
“Pengerjaan masjid ditargetkan selesai Desember 2023 mendatang. Saat ini, progres sudah menunjukan perkembangan yang baik,” jelasnya.
Perwakilan PT Adhi Karya, Muhammad Andi mengatakan pihaknya sebagai penanggungjawab sudah memberikan hak para pekerja secara keseluruhan, melalui mandor proyek.
“Persoalan pembayaran gaji ini sudah diselesaikan, dan tenaga kerja sudah kembali melaksanakan tugas mereka,” ujar Muhammad Andi.
Penulis : Ags
Editor : Ags
Komentar