oleh

Warga Desa Parit Baru Kundur: Kami Pilih Pemimpin yang Bukan ‘Kaleng-kaleng’. Pastinya SInergi Kepri

Medianesia.id, Karimun – Permasalahan infrastruktur jalan hingga legalitas lahan menyeruak dalam kunjungan sosialiasi, yang dilakukan oleh Calon Gubernur Kepri HM Soerya Respationo di wilayah Kundur, Kabupaten Karimun sejak ,Minggu (30/11/2020).

Mulai dari masuknya permukiman mereka dalam kawasan hutan lindung, belum maksimalnya pelayanan kesehatan hingga kondisi infrastruktur jalan yang belum mengalami aspalnisasi.

“Bapak tadi lihat sendiri ketika mau masuk perkampungan kami kan, jalannya itu loh pak sangat memprihatikan. Terlebih-lebih saat musim penghujan yang becek dan licin. Sehingga sangat membahayakan warga kami pak,” jelas Ngatino, Warga Desa Parit Baru, Sei Besi, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun saat menyampaikan keluhannya.

Untuk itu, tambahnya pihaknya meminta agar ada perhatian lebih dan khusus di infrastruktur jalan jika nanti Soerya Respationo dan Iman Sutiawan, calon Kepala Daerah di Kepri jika nanti terpilih.

Harapan terbesarnya adalah, jika pasangan SInergi Kepri terpilih kiranya bisa memperhatikan warga. Terlepas dari itu semua, pihaknya juga sangat menginginkan adanya perubahan secara signifikan. Mengingat, sudah hampir 7 tahun di tempatnya nyaris tidak ada pembangunan.

“Untuk itu, kami sangat mendukung Pak Soerya Respationo jadi Gubernur. Yang lain hanya janji-janji saja,. Dan tentunya bukan yang kaleng-kaleng,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur Kepri HM Soerya Respationo secara langsung merespon keluhan tersebut, dengan memanggil sejumlah wakil rakyat dari Partai PDI Perjuangan yang saat ini tercatat sebagai Anggota Legislatif di tingkat Provinsi Kepri maupun Kota/Kabupaten di Karimun.

Diantaranya Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri Widiastadi Nugroho, Anggota DPRD Kepri Erry Suwandi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karimun hingga Anggota DPRD Karimun Aloysius

“Ini Bapak dan Ibu, wakil-wakil nya di legislatif. Kebetulan saya ke sini membawa ‘pasukan’. Dan langsung saja saya todong mereka untuk merespon keluhan tadi,” jelas Soerya Respationo yang juga diketahui sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri sambil tersenyum.

Pria yang berpasangan dengan Iman Sutiawan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepri dan telah mengantongi nomor urut 1 ini, juga menegaskan bahwa sudah menjadi kewajiban para anggota legislatif untuk selalu memperhatikan dan mendengarkan aspirasi masyarakatnya.

“Jadi, Ada Pilkada atau tidak program-program pembangunan di Kepri ini sudah menjadi tugasnya. Namun tentunya dengan adanya bantuan dari masyarakat juga. Sehingga program pembangunan bisa terlaksana dengan baik dan menjadi tugas bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karimun Rasno menyampaikan akan kemampuan Soerya Repationo dalam memimpin sudah teruji. Dimana Soeryo pernah menjadi Ketua DPRD Kota Batam sebelum menjadi Wakil Gubernur Kepri periode 2010-2015.

“Untuk di partai, Romo telah diminta selama 4 priode menjadi Ketua DPD PDIP Prov kepri. Waktu kongres PDIP di Bali, beliau sebagai pemimpin sidang dari 34 Provinsi dan melantik ibu Mega Wati. Belum ada Ketua Parpol lain di Kepri yang melantik rapat di tingkat pusat,” papar Rasno.

Terkait perjuangannya untuk Provinsi Kepri, lanjut Rasno, Soerya menyelamatkan Pulau Berhala yang hampir masuk ke Provinsi Jambi saat menjabat sebagai Wakil Gubernur mendampingi almarhum Muhammad Sani.

“Beliau ini, adalah Putra terbaik Provinsi Kepri. Kita harus memilih pemimpin yang memang bisa memimpin. Beliau juga Ketua Timses Pak Jokowi se-Sumatera. Beliau dekat dengan Presiden dan Menteri-Menteri. Maka akan bisa menarik APBN untuk pembangunan di Kabupaten Karimun,” sebut Rasno.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ‘jeli’ dalam memilih dan melihat calon-calon yang berkualitas.

Sehingga jangan mau dibeli dengan apapun bentuknya. Karena akan sangat merugikan masyarakat untuk lima tahun kedepan .

“Tolong diingat Bapak dan Ibu, pilihlah Pemimpin yang berkualitas. Dan jangan mau suara kita dibeli. Karena salah memilih bisa menyesal selama lima tahun kedepan,” terangnya. (Iman Suryanto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *