Medianesia.id, Batam – Taipei Economic and Trade Office (Teto) untuk Indonesia meminta dukungan dari Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam hal perizinan dan layanan investasi, guna menjamin kepastian hukum bagi perusahaan-perusahaan asal Taiwan yang telah berinvestasi di Batam.
Representative Teto untuk Indonesia, Bruce Hung, menyampaikan bahwa perusahaan asal Taiwan telah lama hadir dan beroperasi di Batam, terutama di sektor semikonduktor, teknologi lepas pantai (offshore technology), dan energi hijau.
“Bentuk kerja sama lainnya juga berkembang di sektor pendidikan. Salah satu perusahaan Taiwan di bidang offshore technology bahkan telah memberikan akses pendidikan bagi pekerja asal Batam,” ungkap Bruce Hung usai melakukan kunjungan resmi ke kantor BP Batam, Kamis (24/4/2025).
Menurutnya, sejumlah pekerja Batam telah diberi kesempatan menempuh pelatihan khusus di Taiwan, bahkan sampai ke jenjang pendidikan tinggi setingkat S1 dan S2.
Ia menegaskan, dukungan BP Batam dari sisi perizinan dan layanan investasi sangat diapresiasi oleh perusahaan-perusahaan Taiwan tersebut.
“Saya berharap BP Batam terus mendukung investor Taiwan, baik yang telah menanamkan modalnya maupun calon investor potensial. Dengan kekuatan Taiwan di sektor semikonduktor dan industri teknologi tinggi, kami optimistis kerja sama ini akan semakin kuat ke depan,” ujar Bruce.
Sementara itu, Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, mengatakan bahwa Batam saat ini sedang menjalani transformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Asia Tenggara, tak hanya di bidang manufaktur dan logistik, tetapi juga sebagai hub utama ekonomi digital.
“Potensi ini sangat sejalan dengan Taiwan sebagai negara unggul di sektor teknologi tinggi dan inovasi semikonduktor. Kami menyambut baik sinergi yang ditawarkan oleh Teto,” jelas Fary.
Ia menambahkan, Taiwan saat ini masuk dalam lima besar negara asal investasi asing (PMA) di Batam, dengan total nilai investasi mencapai US$35 juta.
“Batam terbuka untuk investasi teknologi tinggi dan siap menjadi mitra strategis bagi perusahaan yang ingin berekspansi ke pasar Asia Tenggara,” pungkasnya.(*)
Editor: Brp