Medianesia.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana kenaikan gaji guru di seluruh Indonesia mulai tahun 2025 mendatang. Kenaikan gaji guru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan nasional.
Presiden menyebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp81,6 triliun untuk program ini. Anggaran tersebut mencakup tambahan satu kali gaji pokok bagi guru ASN, sementara guru non-ASN akan mendapatkan tunjangan profesi sebesar Rp2 juta per bulan.
“Ini adalah komitmen kami untuk memastikan para guru mendapatkan kesejahteraan yang layak sehingga mampu mendidik generasi penerus bangsa dengan lebih baik,” kata Presiden dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta International Velodrome, Kamis (28/11).
Pada 2025, jumlah guru bersertifikat pendidik diproyeksikan mencapai 1.932.666 orang atau 64,4 persen dari total guru nasional, meningkat dari tahun sebelumnya. Selain itu, pemerintah akan melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk 806.486 guru ASN dan non-ASN yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan D4 atau S1.
Tidak hanya itu, pemerintah juga menganggarkan Rp17,15 triliun untuk rehabilitasi 10.440 sekolah negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
“Sekolah adalah pusat pembangunan nasional. Tidak boleh ada sekolah dengan atap yang runtuh atau tanpa fasilitas dasar seperti toilet,” tegas Prabowo.
Presiden juga mengumumkan rencana pemasangan televisi canggih di seluruh sekolah untuk mendukung pemerataan akses pendidikan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama di daerah terpencil.
“Saya minta masyarakat bersabar. Teknologi ini akan hadir dalam waktu 3-4 bulan lagi,” ungkap Presiden.
Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ia juga memastikan setiap dana yang dianggarkan akan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat.
“Saya telah meminta seluruh jajaran menteri dan pemimpin bekerja keras demi rakyat Indonesia. Setiap rupiah dari rakyat harus kembali di nikmati oleh rakyat,” pungkasnya.(*)
Editor: Brp