Medianesia.id, Batam – Minyak goreng kemasan murah meriah, Minyakita, mendadak menghilang dari pasaran Batam. Kondisi ini membuat masyarakat resah, terutama para pedagang kecil dan ibu rumah tangga.
Hilangnya Minyakita dari rak-rak toko diduga kuat terkait dengan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kenaikan harga ini membuat sejumlah pihak menduga adanya penimbunan untuk mengantisipasi kenaikan harga.
Tika, seorang pedagang makanan di Batu Aji, mengungkapkan kesulitannya mencari Minyakita sejak beberapa minggu terakhir.
“Dulu mudah dapatnya, ada di mana-mana, sekarang kok susahnya,” keluhnya.
Senada dengan itu, Lukas, warga lainnya juga mengeluhkan kondisi ini. “Anehnya, Minyakita hilang, tapi merek lain banyak bermunculan,” ujarnya heran.
Batampos melaporkan, Ketua Asosiasi Distribustor Bahan Pokok (Bapok) Kota Batam, Aryanto, membenarkan adanya kelangkaan Minyakita. Namun, ia lebih cenderung menyalahkan keterbatasan pasokan dari pabrik.
“Memang ada sedikit kelangkaan, tapi pasokan dari pabrik juga terbatas,” jelasnya.
Kenaikan harga dan kelangkaan Minyakita memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, terutama bagi pedagang kecil dan ibu rumah tangga.
Mereka harus mencari alternatif minyak goreng dengan harga yang lebih mahal atau menyesuaikan harga jual produk mereka.
Dugaan penimbunan Minyakita semakin menguat dengan hilangnya minyak goreng ini dari pasaran. Praktik penimbunan ini tentu merugikan konsumen dan dapat memicu kenaikan harga pada merek minyak goreng lainnya.
Masyarakat Batam berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah kelangkaan Minyakita.
Selain itu, pengawasan terhadap distribusi minyak goreng juga perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya penimbunan.(*/Brp)
Editor: Brp
