Medianesia.id, Karimun – Banyak hal yang dilakukan masyarakat untuk sehat dan fit di masa pandemi Covid-19. Selain dengan berolahraga rutin dan melakukan protokol kesehatan dengan ketat, banyak dari masyarakat juga mengonsumsi suplemen kesehatan.
Salah satu hal yang dilakukan masyarakat sejak jaman dahulu hingga saat ini untuk menjaga kesehatan adalah dengan mengonsumsi jamu, minuman tradisional Indonesia.
Walhasil terjadi peningkatan dalam hal pemesanan minuman tradisional yang bersumber dari rempah-rempah asli Indonesia ini.
Namun demikian, gempuran Covid-19 di bidang ekonomi yang berimbas meningkatkan harga bahan baku jamu membuat para peracik jamu ini kesulitan ekonomi. Dan membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan sekali oleh para produsen jamu tradisional yang ada di Karimun Pak. Harga bahan baku meningkat, ditambah kesulitan ekonomi di keluarganya membuat mereka kebingungan untuk mencari solusinya,” jelas Giana, Anggota Paguyuban Pedagang bakso dan Jamu se-Kabupaten Karimun, Minggu (29/11/2020) malam.
Untuk itu, tambahnya, para pedagang jamu dan bakso menginginkan adanya perubahan yang cukup signifikan sehingga tingkat perekonomian mereka bisa meningkat. Khususnya dalam hal pengajuan kredit lunak yang lebih mengedepankan pelaku ekonomi dan UMKM.
Dan melihat visi dan misi yang dimiliki oleh pasangan Soerya Respationo dan Iman Sutiawan (SInergi) Kepri, khususnya dalam program ‘Kredit Lunak Jangka Panjang Tanpa Bunga’ yang sebelumnya dicetuskan , membuat para ‘Mbok’ Jamu gendong menginginkan adanya perubahan.
“Dalam visi dan misi, serta saat debat kemaren, saya lihat Pasangan SInergi Kepri memiliki program khusus yang lebih memajukan dan mengedepankan pelaku UMKM di Kepri untuk berkembang, makanya kami sepakat untuk mendukung Pak Soerya Respationo di Pilkada Kepri,” jelasnya. (Iman Suryanto)
Komentar