Medianesia.id, Jakarta – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 hanya mencapai 5,04 persen.
Angka tersebut, terbilang lebih rendah dibandingkan dengan target pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 5,3 persen.
Profesor Riset Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Carunia Mulya Firdausy, mengatakan bahwa proyeksi ekonomi Indonesia tahun depan didorong oleh tekanan perang dagang Amerika Serikat dan China serta melambatnya pertumbuhan dari negara mitra dagang dan investasi Indonesia.
“Reformasi struktural melalui instrumen fiskal, non-fiskal dan moneter di tahun 2020 harus lebih diarahkan pada upaya mendorong sektor ritel dan UMKM prdouk dalam negeri dan investor domestik untuk membentengi derasnya impor konvensional maupun lewat e-commerce,” kata Carunia dalam Outlook Ekonomi Indonesia di Media Center LIPI, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Sementara itu, Profesor Riset Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Syarif Hidayat mengatakan, orientasi reformasi kebijakan pemerintah seharusnya lebih memberikan prioritas pada upaya penguatan state capacity dengan tetap tidak meninggalkan ikhtiar reformasi kelembagaan negara (state institutional reform).
“Pada konteks inilah, kita sampai pada pemahaman melakukan revitalisasi konsep maupun implementasi tata kelola,” tegasnya.
Untuk mewujudkan akselerasi transformasi ekonomi Indonesia, lanjut dia, faktor tata kelola merupakan salah satu faktor determinan untuk keberhasilan pembangunan ekonomi.
“Melalui implementasi program akselerasi transformasi ekonomi on the right track, tidak saja mensyaratkan hadirnya konsep tata kelola yang baik atau good governance, tetapi juga menghendaki adanya tata kelola yang tepat atau proper governance,” pungkas Syarif.
Sebelumnya, Bank Dunia juga memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,1% pada 2020. Proyeksi ini didasarkan pada berkurangnya ketegangan perdagangan internasional secara bertahap, berkurangnya ketidakpastian politik dalam negeri, biaya meminjam yang lebih rendah, dan membaiknya sentimen usaha hasil dari usulan reformasi ekonomi. (*/wek)
Komentar