Selain itu, pada hari besar keagamaan, masyarakat di sana bersama-sama menyiapkan kebutuhan perayaannya.
“Sebenarnya ini merupakan tanda bahwa Indonesia itu baik-baik saja. Tetapi masih banyak yang menarasikan Indonesia itu banyak konflik, karena rendahnya literasi pemahaman masyarakat,” jelasnya.
Menurut Mahbub, kebhinekaan akan terwujud dengan baik apabila budaya toleransi terus dijaga dan pelihara. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang dijadikan role model bagi negara lain.
Karena kerukunan umat beragamanya bisa terjaga dengan baik. Namun, di media sosial saat ini bertebaran berita bohong atau hoaks dan isu SARA (suku, agama, ras, antargolongan) yang memecah belah umat.
“Media sosial menjadi salah satu penyulut emosi masyarakat, karena narasi yang mereka buat berseliweran dari hp ke hp. Apalagi di tahun politik ini, kita harus berhati-hati terhadap isu-isu yang memecah belah,” jelasnya lagi.
Masih kata Mahbub, program KMB merupakan program yang dimiliki oleh Kemenag untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan menjaga kerukunan.
“Kota Tua Penagi telah memenuhi indikator KMB karena masyarakatnya dapat hidup berdampingan dengan damai, serta menjadikan kerukunan sebagai pilar utama dalam masyarakat mereka,” tutupnya.(*)
Editor : Ags