Medianesia.id, Batam – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam melaporkan penurunan nilai impor di wilayah tersebut pada September 2024.
Nilai impor tercatat mencapai US$ 1,167,51 juta, mengalami penurunan sebesar US$ 49,27 juta atau 4,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya, Agustus 2024.
Fadel, staf BPS Kota Batam, menyatakan bahwa penurunan ini terutama dipengaruhi oleh penurunan impor di sektor nonmigas.
“Impor sektor nonmigas turun sebesar 4,24 persen atau sekitar US$ 51,27 juta. Sementara itu, impor sektor migas justru meningkat sebesar 27,85 persen atau sekitar US$ 2 juta,” ungkap Fadel.
Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga September 2024, total nilai impor Kota Batam juga mengalami penurunan sebesar US$ 347,08 juta atau sekitar 3,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Fadel menjelaskan bahwa penurunan kumulatif ini disebabkan oleh turunnya impor baik di sektor migas maupun nonmigas.
“Impor sektor migas turun sebesar US$ 7,92 juta atau 11,35 persen, dan impor sektor nonmigas turun sebesar US$ 339,15 juta atau 3,19 persen,” jelasnya.
Selama bulan September, kategori barang impor nonmigas terbesar adalah mesin dan peralatan listrik, dengan nilai impor mencapai US$ 440,95 juta.
Barang kategori ini juga mendominasi impor kumulatif nonmigas sepanjang Januari hingga September 2024 dengan nilai US$ 4,370,33 juta, menyumbang 42,39 persen dari total impor nonmigas di Batam.
Adapun negara asal impor terbesar bagi Batam pada September 2024 adalah Tiongkok, dengan nilai mencapai US$ 407,92 juta.
“Impor dari Tiongkok bulan ini turun 3,54 persen dibandingkan bulan sebelumnya, namun naik 26,98 persen dibandingkan September 2023,” tutup Fadel.(*)
Editor: Brp
