Medianesia.id, Batam – Diet flextarian merupakan salah satu jenis diet atau mengatur pola makan yang cukup populer. Jenis diet ini mirip dengan vegetarian, hanya saja para pelakunya masih diperbolehkan mengonsumsi jenis makanan lain selain sayur dan buah, termasuk daging.
Pada dasarnya, nama diet ini sendiri memang gabungan dari kata fleksibel dan vegetarian, di mana pelakunya fleksibel untuk mengatur makanan yang dikonsumsi.
“Diet ini fleksibel untuk vegetarian. Dominannya tetap sayuran dan buah, tapi boleh makan daging dan ikan. Hanya saja patut diingat bahwa prioritasnya memang ke buah dan sayuran,” kata konsultan gizi Rita Ramayulis dalam webinar Flexitarian: Sustaining the Healthy Habits with Real Food, Kamis (3/12).
Lebih lanjut Rita memaparkan bahwa diet flexitarian merupakan pengaturan pola makan yang mengutamakan konsumsi pangan dari nabati terutama jenis sayur dan buah.
Menurutnya buah dan sayuran memiliki peran penting dalam tubuh seperti:
– Untuk optimalisasi berbagai reaksi metabolisme tubuh, seluruh reaksi kimia dalam tubuh, dimana jantung paru hormon bekerja.
– Sebagai sumber air untuk melarutkan berbagai zat gizi dan toksis
– Sebagai sumber serat untuk keseimbangan kadar glukosa darah, tekanan darah, lipida darah naik
– Sebagai sumber vitamin dan mineral yang memelihara keseimbangan tekanan darah asam basa dan cairan tubuh
– Sebagai sumber zat fitokimia yang berperan sebagai antioksidan sehingga menurunkan risiko penyakit kanker dan penyakit tidak menular lainnya yang terkait karena penuaan dan kerusakan sel.
Selain buah dan sayuran, makanan lain yang dapat dikonsumsi saat diet flexitarian termasuk:
– Kacang-kacangan dan hasil olahan seperti tempe dan tahu
– Susu dan hasil olahan yoghurt dan keju
– Gandum utuh dan biji-bijian utuh lainnya atau serealia yang lebih berserat
Dari ketiga jenis makanan ini, Rita menyarankan bahwa pengaturan distribusi energi sekali waktu makan yakni pagi 300 kkal, siang 400 kkal, serta malam 500 kkal. Sementara sebagai selingan, buah bisa dikonsumsi dengan masing-masing 150 kkal.
“Daging bisa Anda konsumsi setelah mengutamakan asupan dari anjuran-anjuran tersebut. Sehingga, prioritas daging bisa ditempatkan pada posisi terakhir. Karena sebenarnya asupan protein sudah terpenuhi lewat kacang-kacangan,” kata Rita.
Selain kemudahan pilihan makanan yang bisa dikonsumsi, Rita juga mengungkapkan bahwa diet flexitarian memiliki sejumlah keunggulan, seperti:
– Terjadi penurunan asupan energi dan kolesterol
– Terjadi peningkatan asupan serat, vitamin c, provit a, vitamin b, kalium, kalsium, lemak tidak jenuh
– Terjadi peningkatan zat fitokimia (*/Tarina)
Source : CNN Indonesia
Komentar